3 Anak Yang Sudah Sekolah

3 Anak Yang Sudah Sekolah ~ 

Udah lama banget nggak cerita tentang anak-anak ya. Kayaknya fiuuuh aja kalau mau cerita haha alesan, btw 2024 udah mau kelar aja nih. Ugo akhirnya udah TK dengan segala drama. Ya ngerasain juga punya anak yang ngasih drama mogok sekolah. Sebelumnya nggak gini-gini amat kakak-kakak. Yawis selalu prasangka baik aja. Yuk ah kita curhat.


Heuw, bingung juga ya nulis dari mana kalau lagi stuck #whee. Biar enak kita cerita tentang makanan. Rakyat di rumah kan ada 3 tuh ya, selera makanan otomatis ada beda. Buah kesukaannya pun beragam. Kalau buah yang bisa menyatukan mereka sih mangga atau apel ya. Alhamdulillah setidaknya ada buah yang rada kompak. Mie instan 2 minggu sekali, ada yang maunya mie goreng, mie kuah. It's okay. Masalah cumi, yang satu maunya cumi cabai hijau, dan sisanya cumi goreng tepung. Baiklah kalau begicu bisa diatur, ya nggak terlalu mainin perasaan akoh lah. Haha.

Selamat Datang Anak Pre Teen

Usia kakak Kaina yang menyentuh angka 11 menjadikan dia semakin menuju remaja. Pre teen satu ini memang jinak-jinak merpati tapi kadang bingung juga sih menghadapinya hehuuu. Walau terbilang ada kemajuan dari kemandirian dan mengambil sikap inisiatif tapi seperti tiba-tiba aja gitu. Spontan. Ada beberapa hal yang konsisten namun ada juga yang harus selalu digaungkan. Ya namanya juga namjug anak pre teen. Meminta ruang lebih untuk diri dia sendiri, ya bisa betah aja gitu dengan gadget dan gambar-gambarnya di kamar dengan catatan pas lapar dia pasti keluar. :P. Sedikit cerita, Kaina sempat ikut lomba yakni Optika (Olimpiade Matematika) yang diselenggarakan kampus UIN Jakarta. Selama 1 bulan (Oktober), Kaina bimbingan Optika rutin dari sekolah. Saat penyisihan wilayah Banten, Kaina dkk berhasil memperoleh peringkat 2 Banten dan lanjut ke tahap nasional. Optika ini ada beberapa tahap, seingat saya ada 4 tahap. Meski hanya lolos di tahap pertama, itu udah membuat kami semua bangga kok kak. Kalah dan menang soal biasa. Sekolah sampai membuat spanduk :)) Semoga Optika menjadi pengalaman berharga untuk Kaina.


Ashika yang mirip kaka Ina

"Aku baru mengeluarkan setengah emosi aku mih!", itulah kata yang keluar dari seorang Ashika si anak kedua yang mantap djiwa, kita sebut aja ntapdjiw heheuuu. Teman gelutnya Ugo adalah Ashika yang berusia 8 tahun. Suka sekali dipeluk dan beli mainan. Ashika pun nggak jauh beda dari kaka. Berambisi dan maunya perfect gitu. Saya dan paping udah bilang nggak apa-apa kalau nilainya nggak 100, kan cuma salah sedikit, it's okey. Saya pernah dapat message dari ustadnya, "Ashika anaknya lucu dan baik sama teman.." alhamdulillah ya nggak gimana-gimana. Saya menanggapi ustad, "Ashika suka protes ya ustad, maaf ya ustad.." dan ustad mengiyakan memang dia suka protes, LOL. Tapi saya percaya protes Ashika selalu hal-hal yang berdasar sih.

"Nak, rumah adalah tempat ternyaman untukmu, boleh mengeluarkan kegundahanmu kok.." 

Kedua anak pertama kami perempuan, dan mereka termasuk anak kritis. Hal itu membuat saya kewalahan dalam menjawab pertanyaan dan sanggahan.


Moody-an aka. Belum Konsisten

Yaa gitulah anak-anak. Kadang terkejut dengan tindakan inisiatifnya, kadang juga hadeh dengan sikap acuhnya. Super moody, memang sih manusia tuh gitu, masih berjuang memberi pelajaran ke anak tentang kebutuhan dan keinginan.


Belajar Mengendalikan Emosi

Nggak cuma anak yang belajar mengendalikan emosi, sebagai orang tua saya pun nyebur dengan terombang-ambing oleh ombak 🤣. Seringkali ombaknya kecil, cuma nggak jarang dapat ombak yang besar. Apakah terpancing? Ya bukan main, pernah terpancing juga. Apalagi menghadapi Ugo, super lanang. Dari sekian drama sekolah, kalau di masjid jarang cranky. Antusias membaca hafalan surat pendek dari sekolah. Alhamdulillah.





Kesabaran Ekstra

Pada akhirnya semua itu kudu kesabaran ekstra. Mau nangis juga kalau lagi pada susyaaa dikasih taunya 😄. Lagi-lagi hanya dapat memohon pertolongan Allah aja. Tipsnya ya nggak ada 😅.

3 Anak udah sekolah, emak santuy? Oh tentu iya. Iyain aja 😄. Alhamdulillah. 

Komentar