Kriteria Memilih Pemimpin Bagian 2 ~
Sebelumnya saya nggak tau kalau bakalan ada part 2, cuma memang kemarin tuh di bagian pertama masih bersifat umum dan kurang detil aja terasanya. Btw, lagi-lagi saya akan disclaimer dulu ya heheu, menulis ini bukan untuk kempen paslon tertentu. Hanya ingin menuliskan sesuatu yang mungkin bisa bermanfaat dan ini bisa juga dijadikan kriteria untuk calon menantu bahkan partner bisnis. Kalau ada yang ngomong "Jangan pilih yang pakai trik politik identitas." Atulah, kalau maksudnya jangan bawa-bawa agama, kita pipis aja diatur, apalagi masalah negara. Hmm gimana ya mau jelasin panjang lebar yaudahlah HAHAin aja.
Materi dari ustad Donny ini bisa dijadikan pencerahan untuk temans yang mau memilih ya. Jujur sih di masjid tempat saya kajian ustadnya nggak kampanye untuk coblos nomor tertentu.
Nggak ada yang ngomong "pilih nomor sekian ajaaa". Beliau hanya memberi kriteria berdasarkan Al-Qur'an. Ya tapii ujung-ujungnya sih netizen yang suka ngarah-ngarahin gitu ya.
Jangan Pilih Pemimpin Yang Seperti Ini:
1. Memiliki sifat takabur (Menolak Kebenaran dan Merendahkan Manusia Lain)
Sifat sombong sangat tidak disukai oleh Allah. Masih ingat kejadian setan tidak mau bersujud kepada nabi Adam? Setan merasa lebih baik dari Adam seperti yang tertuang di QS. Al A'raf :12.
"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada
Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik
daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan
dari tanah" (QS. Al A'raf :12)
Selain tertuang di Al-Qur'an juga terdapat pada hadis berikut ya;
Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat
kesombongan sebesar biji sawi." Ada seseorang yang bertanya, "Bagaimana
dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?" Beliau
menjawab, "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong
adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain." (HR Muslim Nomor 91)
Seorang pemimpin boleh percaya diri tapi tidak boleh merendahkan orang lain. Memang percaya diri dan sombong itu tipis sekali bedanya. Mari kita lihat contoh ya misalnya :
"Saya kalau masak memang memperhatikan minyaknya, nggak mau masak nasi goreng terlalu banyak minyak." Udah titik sampai situ tidak jumawa.
Sedangkan kalau bawa-bawa orang lain seperti ini.
"Saya kalau masak memang memperhatikan minyaknya, nggak mau masak nasi goreng terlalu banyak minyak. Minggu lalu siapa itu yang masak ya bu, kayaknya kebanyakan minyak tuh, rasanya beda, oh si ibu X sih yang masak, nggak seperti nasgor saya."
Ini berlaku untuk kita semua ya, reminder supaya jangan sampai ada kesombongan sedikit pun di dalam hati, huhu.
2. Memiliki Mental Korban (Victim Mentality)
Menjadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Memposisikan diri sebagai korban adalah cara yang amat rendah. Kita bisa lihat keadaan hari ini, bagaimana Isriwil sungguh victim mentality. Dia memutarbalikkan fakta seolah-olah menjadi korban padahal jauh sebelum 7 Oktober mereka udah melakukan penjajahan di atas bumi Palestina.
Dari Al-Qur'an, setan memiliki victim mentality:
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-
benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus," (QS. AL A’raf : 16 )
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku
sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan
maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (QS. Al Hijr : 39)
3. Memiliki Sifat Dendam
Dendam, tak bisa move on ini seperti sifat iblis yang awalnya marah dengan Adam. Namun akhirnya marah ke semua anak cucu Adam.
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
QS. Al Hijr 15 : 39
4. Memiliki Kebiasaan Berdusta (Menciptakan Narasi dan Kesimpulan Yang Dusta)
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".
QS. Al A’raf 7 : 20
Kalau ada pemimpin bilang, "akan dibangun jalan. ." Itu merupakan kewajiban dari seorang pemimpin sih. Gimana? Familiar sih ya dengan janji-janji kayak gitu. Rasanya hampir semua. Ya memang nggak ada yang mendekati kesempurnaan huaaa. Paling tidak kita memilah mana yang paling sedikit keburukannya.
5. Kolusi
Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir'aun mengatakan: "(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?”
Fir'aun menjawab: "Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)". (QS. Al A’raf 7 : 114)
Pokoknya pemimpin yang kental kolusinya, the big NO deh. Orang-orang seperti ini akan memperkaya dia-dia orang aja tanpa memikirkan rakyatnya.
6. Dikelilingi Al-Mala': 30x disebut dalam Al-Qur'an
Apa itu Al-Mala'
- Menebar rasa takut kepada masyarakat
- Suka Mengejek
- Pembisik yang menghasut
- Menjatuhkan/Memfitnah Keunggulan Lawan nya
Takut banget habis dengar kajian ustad Budi senin lalu, yang kalau salah pilih ya pertanggungjawaban kita kekal di neraka. Bedanya, kalau pemimpin dikalikan 2 siksaannya.
Pemimpin yang dzalim sih jalur nerakanya vvip, mereka lanjoooot tanpa hisab menuju neraka. Sedangkan pemimpin yang amanah, tanpa hisab masuk surganya.
"Kalau mereka tau ilmunya nggak akan ada baliho-baliho tuh, nggak pada berani. Muhasabah diri kita, ada nggak sifat nabi Musa, nabi Yusuf, nabi Muhammad? Kalau nggak ada, jangan berani nyalonin diriii." (Dari kajian ustad Budi)
Sekian dulu ya kajiannya besok kita ketemu resep lagi kok haha.😄 Semoga tulisan Kriteria Memilih Pemimpin ini bermanfaat ya buat temans.
Komentar
Posting Komentar
Hai, terima kasih sudah mampir di cigrey.com. Yuk leave comment. Semoga bermanfaat ^^
Mohon maaf komentarnya dimoderasi dulu ya 🙂
Twitter / IG : @uciggg (sila follow yaa ^^)