Pengalaman Ke Dokter THT RS. Hermina Tangerang ~
Beberapa pekan yang lalu kami antar anak beberapa kali ke dokter THT yang berbeda di RS. Hermina Tangerang. Konsultasi pertama kali kami memboyong semuanya cuma hanya 2 anak aja yang konsultasi. Berbeda dengan dokter gigi ya, THT khusus anak kayaknya saya belum nyari-nyari infonya tapi dari pengalaman saya mencoba 2 dokter THT yang berbeda jadi pengin nulis pengalaman yang dirasa aja. Pilihannya balik lagi ke pembaca.
Sebelum anak-anak konsultasi, saya tau ada dokter Radian di Hermina Tangerang untuk dokter THT karena paping pernah konsultasi terkait telinganya yang kemasukan kotoran. Tadinya mau konsul ke dokter Radian aja tapi anak-anak lebih nyaman sama dokter cewek, lalu saya pilih dokter THT yang cewek. Agak kecewa sih karena memang kurang ramah dan rada jutek yaa (mungkin lagi ada masalah, kita nggak tau). Anak saya juga berpendapat seperti itu, tau gitu dari awal kami ke dokter Radian aja deh nggak ke dokter THT yang cewek.
Begini ceritanya. .
Si kaka 1 kami konsultasikan mengenai sinusnya, yang beliau bilang itu bukan sinus kalau masih usia 10 tahun. Agak bingung karena di RS. yang berbeda kami sempat rontgen cuma memang fotonya itu entah kemana.
Saya nggak ngerti deh, kenapa nggak disuruh rontgen lagi ya? malah dikasih obat-obatan. Dan nggak dijelasin itu obat apa aja, saya juga nggak dikonfirmasi kalau akan dikasih vitamin. Biasanya nih kalau dokter anak seperti dokter Aryz, dokter gigi anak yang biasanya kami datangi juga memberi pengetahuan apa aja yang bakal dikasih terkait obat-obatan atau vitamin. Bagaimana penanganannya setelah diberi obat, harus gimana. Itu kami juga jadi nge-blank, entah kenapa kami jadi nggak bertanya banyak. Apa mungkin karena dokternya yang dingin #eaaaaa.
Fiuuh, hal lain ditambah lagi kakak ke-2 yang sempat jerit saat dicek telinganya. Ternyata beda penanganan loh, ketika dicek telinganya, dokter cewek ini hanya bilang buka mata, sedangkan dokter Radian menyuruh buka mata, buka mulut juga. Dokter Radian nggak banyak bicara juga tapi auranya nggak judes gitu. ✌
Kasus kakak ke-2 ini telinganya kemasukan kotoran persis kayak kasus si paping waktu dulu. Wah bisa sama gitu ya kasusnya?!. Dia merasa ada kurang pendengarannya. Saya kira karena batuk jadi agak #maaf budeg. Ternyata telinganya penuh kotoran. Kakak ke-2 juga sering ngorek telinganya nah ini membuat kotoran kering terdorong ke dalam. Padahal udah dibilang, telinganya nggak boleh dikorek, yang boleh hanya di luaran aja. Alhasil kotoran keringnya masuk ke dalam telinga kan.
Gimana penanganannya kalau kotoran kering masuk ke telinga dan membuat pendengaran terganggu? Pergi ke dokter THT lalu dibersihkan di sana kalau bisa diambil dengan alat dokter. Tapi biasanya diberi tetesan obat telinga supaya melunak. Karena kalau keras, sakit saat dibersihkan.
Biayanya kisaram 500ribuan saat Ashika dibersihkan plus 1 obat tetes ya. Penting untuk tidak ngorek kuping yes, karena bahaya kalau kotorannya malah terdorong ke dalam. Yang diperbolehkan adalah membersihkan bagian luar, yaitu si daun telinga ajaah ya.
Alhamdulillah karena dokter THT yang ceweknya cuti jadi saya konsultasi dengan dokter lain. Tindakan lanjutan untuk ambil kotorannya yang udah lunak dengan dokter Radian.
Saat membersihkan telinga dengan alat yang panjang itu, dokter Radian meminta untuk buka mata dan say "A" jadi kudu buka mulut juga. Buat yang bermasalah dengan telinganya di sekitar Tangerang sini, bisa ke dokter THT di Hermina dengan dokter Radian. Yaampun seperti iklan heheu. Gimana ya kalau ketemu dokter yang jutek, kita juga bete kan sebagai pasien. Udah deh sekian curhatan drama dokter THT, semoga bermanfaat tulisan ini.
Komentar
Posting Komentar
Hai, terima kasih sudah mampir di cigrey.com. Yuk leave comment. Semoga bermanfaat ^^
Mohon maaf komentarnya dimoderasi dulu ya 🙂
Twitter / IG : @uciggg (sila follow yaa ^^)