Menjaga Kesehatan Mental Dengan Menulis Blog ~
Sebagai perempuan, nggak hanya kesehatan fisik yang harus diperhatikan, kesehatan mental perempuan juga sama pentingnya kan? Saya setuju, kesehatan mental perempuan pun harus dijaga. Jaga kesehatan mental dan fisik sama-sama susah huaa. Apalagi era sekarang ini, semakin-makin, perempuan ditantang bisa segala hal. Nah katanya perempuan juga butuh mengeluarkan ribuan kata per-harinya. Haha. Ditambah kalau ngumpul sama bestie, bisa-bisa nggak berhentie. Dan saya menulis di blog hingga kini untuk jaga kesehatan mental. Karena saya sadar betul, saya harus menjadi seorang ibu yang berpikiran waras serta merasa cukup bahagia. Walau dunia tidak sedang baik-baik sadja, mental kudu sehat. Semua itu terbantu karena saya menulis blog.
Gimana awalnya bisa suka nulis? kalau tidak salah ingat, saya dikasih buku diary yang ada gemboknya gitu pas masih kecil. Lumayan deh bikin rajin nulis. Lalu buku tersebut tiba-tiba halaman kosongnya habis (yaiyalah soalnya ditulisin muluu).
Saya merasa kehilangan sesuatu karena bukunya habis. Yaudah ujungnya pakai buku tulis biasa pun saya lakoni untuk menuangkan pikiran setiap hari. Banyak sekali teman suka curhat tapi saya seringnya ke buku aja. ๐ Saya merasa masalah dia lebih berat.
Di masa SMA memang memiliki teman baik tapi saya tetap butuh buku untuk menuliskan perasaan saya sepulang sekolah. Saya menggunakan cara murah meriah, pengin sih beli buku bergembok lageee. Namun ujungnya menggunakan buku tulis biasa yang saya sampul kertas kado. Saya nggak pernah absen untuk nulis cerita kejadian di hari itu. Paling sering sih cerita teman-teman di sekolah, cerita tentang suka-sukaan masa remaja, hiaaaa. Melewati masa remaja dengan buku harian sungguh membantuku dalam meredam gejolak kawula muda :P.
Masa muda memang masa mencari jati diri, but no. Buat yang mencari jati diri, nggak perlu lagi. Kan udah tau kita adalah muslim/muslimah (untuk yang beragama islam). Dan semua udah ada track-nya, tinggal jalanin yang sesuai ajaran tersebut.
Menulis Itu Segudang Manfaat
Yang saya rasakan, banyak sekali manfaat dari menulis itu sendiri. Saya sempat mengalami rintangan dan jiwa yang nano-nano (permen kali) setelah melahirkan Ugo, si anak ke-3. Bingung deh membagi kasih sayang 3 orang ituuuh. Begitu banyak teori tentang parenting, harus begini harus begitu. Merasa salah terus dan pada akhirnya blaming ke diri sendiri. Saya merasa kewalahan. Belum lagi pikiran-pikiran lainnya yang bergulir liar di kepala, Akhirnya overthinking. Fiiuh. Stop. Ayo positif thinking, nggak usah mikirin hal buruk yang belum terjadi.
Kemudian saya menyadarkan diri sendiri dengan kata-kata ini "husnudzon akan takdir Allah". Nggak usah pakai kepret-kepret air dah, hilang itu overthinking nya :D
Kenapa sih orang selalu bilang cara itu klise?
Padahal ampuh sekali, karena hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Manusianya sendiri yang bikin riweh, nggak yakin!. Saya pun riweh gituuuu kok๐. Apalagi ketika muda, galau, merasa tidak diperhatikan, merasa kurang keren, kurang syantikk ๐ #apeusih . blog ini pun menjadi saksi. Saya jadi bisa lihat cara menulis yang dulu dan sekarang. Huhuu. Manfaat menulis blog bisa sebagai cermin diri sendiri.
Manfaat dari menulis blog yang saya rasakan juga dapat mengusir pikiran jahat ๐. Memang bisa? bisa dong, cara ini sungguh ampuh pada saya yang memang gemar menulis sedari dulu.
Balik ke topik menulis blog untuk perempuan jaga kesehatan mental, benar sekali! Menulis blog bisa sebagai terapi jiwa. Cerita di blog ini campur-campur ya, dilabeli lifestyle blogger. Berbagi cerita yang tidak mengenakkan kini bisa dikemas dengan baik. Nggak cuma curhat disertai sumpah serapah :P tapi lebih bijak tulis cara mengatasinya dari pengalamanmu, sehingga tulisan tersebut menjadi pelajaran untuk orang lain. Yup, siapa tau kan menambah amal baik juga. Aaminn.
Mencatat Kenangan Alias Cegah Pikun
Ngeblog sebenarnya karena makin ke sini saya suka lupaan kalau tidak dicatat. Alih-alih mencatat kenangan, seperti pengalaman yang dialami. Pengalaman saat tumbuh kembang anak, misalnya saya pernah menulis tentang pengalaman saat anak kedua sakit sampai muntah, minum air putih aja nggak bisa, wah pokoknya mengerikan deh!. Melalui pengalaman tersebut saya coba runut dan catat apa aja sih yang dilakukan dan bagaimana cara mengatasinya? Menulis untuk pribadi, bermanfaat untuk saya sendiri, saya tinggal buka blog ketika anak saya sakit sampai muntah lagi. Jujurly, nggak mudah bagi otak saya untuk mengingat setiap kejadian di usia yang sekarang iniiih, LOL.
Ada kejadian yang telah berlalu, bila dibaca lagi bisa menimbulkan rasa syukur berkali-kali. Meski kadang-kadang geli sendiri, ketawa ngakak baca tulisan pribadi. Kalau nulis resep masakan pun saya suka, dan paling enak nulis di blog, supaya nyonteknya gampil haha.
Menulis Blog Untuk Kesehatan Mental Emak
Kadang nggak banyak yang bisa diutarakan melalui lisan. Mau berbagi kebahagiaan atau kesedihan, kuncinya ada di kamu. Saya juga sering menulis panjang lalu hapus draft lagi, berlaku untuk semua social media saya kecuali blog. Cukup banyak yang saya jaga perasaannya di instagram heheu. Saya lebih pilih di blog untuk menayangkan foto anak dan suami beserta curhatan pribadi. Merasa kalau di blog tempat paling nyaman. Bisa menjelaskan lebih panjang sambil berbagi hal juga pengalaman.
Perempuan memang harus kenali diri sendiri. Kadang grafiknya naik turun, terlebih saat PMS. Makanya sebisa mungkin tiap bulan berhati-hati. Kalau bisa dicatat deh ya kapan rutin haid, setiap tanggal berapanya. Warning kalau di kisaran tanggal segitu harus ekstra hati-hati, ekstra sabar. Hoaa. Lalu apakah saya pernah juga meledak-ledak menghadapi anak? Pernah. . Semoga Allah ampuni ๐ญ.
Peran penting perempuan di keluarga, terutama ibu dalam mendidik anak-anak. Perempuan mesti bisa belajar kelola emosi dengan baik. Walau laki-laki pun juga harus demikian, karena semua manusia harus bisa kelola emosinya dengan baik. Tetapi kan karena kebanyakan ibu yang lebih sering bersama anak-anak, mengasuh, mendidik dalam keseharian. Ibu-ibu rentan stres kalau tidak tau kuncinya, yha kuncinya adalah ilmu yaaa.
Menularkan Kebiasaan Menulis Pada Anak Perempuan
Kesadaran akan pentingnya menulis untuk terapi jiwa, saya pengin menularkan kebiasaan menulis pada kedua anak perempuan atau minimal coret-coret di kertas aja dulu. Nantinya supaya mereka juga belajar rilis stres dengan pena. Saat ini kakak udah sering gambar-gambar kalau lagi moodnya bahkan pernah lihat tulisan curhatnya juga di sebuah kertas ๐ Sedangkan adiknya suka nulis apa aja di buku lalu ditempel stiker. Demen banget journaling ala-ala gitu deh si anak kedua. Nggak harus jadi blogger eh apa ke depannya nanti masih ada blogger nggak ya?
Ngeblog itu asyik, bagi mereka yang memang hobi menulis dan menyalurkan hobinya ini. Tentu dong, bisa menjaga kesehatan mental. Dengan berbagi kisah atau pengalaman pribadi, biasanya hati lega/ plong dan tulisan bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan. Zaman SD sampai punya 2 anak, aku dulu menulis diary lho. Makanya happy banget saat muali 2016 aku ngeblog. Bersama KEB, aku senang dan makin terpacu menulis dengan gembira, begitu pula emak2nya yang seru.
BalasHapusIya, sih. Buatku, ngeblog itu membantu menceritakan sesuatu secara sistematis sehingga pikiran enggak ruwet dan bisa memahami diri sendiri
BalasHapusih sama, menulis blog membantuku melewati masa-masa pandemi yang kelam dengan cukup baik dan bisa dibilang tetap waras
BalasHapusAku tuh setuju banget deh Ci, sebenarnya banyak cara juga untuk menjaga kesehatan mental. Namun menulis blog ini tuh jadi yang paling utama juga sih untukku, karena bisa terus menuli, membagikan cerita, mencari bahan tulisan. Jadi untuk memikirkan hal-hal gak penting tuh gak sempat ya.
BalasHapusSaya juga menulis blog untuk menyimpan kenangan. Kalau hanya disimpan di pikiran pasti gak bakal keinget semua. Tapi, kalau disimpan di blog jadi tau banyak pengalaman yang seru dan terkadang lucu. Bacanya lagi bikin seneng.
BalasHapusSaya bisa stress kalau ga ada internet dalam arti gak bisa berselancar di dunia maya. Ngeblog salah satu di dalamnya. Alhamdulillah banyak ilmu dan wawasan juga cuan yg saya dapatkan dari ngeblog ini
BalasHapusBuanyaaakkk banget faedah ngeblog yaaa
BalasHapussaya juga bersyukur diberi jalan oleh-NYA utk doing blogging
beneran bikin makin hepiii
Ah jadi keinget zaman punya diary gembokan, gitu aja udah berasa seneng hehe. Idem menulis blog juga untuk menyimpan kenangan terutama soal anak2 dan aktivitas bersama keluarga. Anakku yang cewek kyknya juga niru emaknya suka nulis dan bahkan jurnaling, punya buku sendiri yang ditempelin sticker2 padahal emaknya aja gak rajin ngejurnal hehe
BalasHapusMusim aku dulu binder yaa..
BalasHapusDari berbagai ukuran. Dan yang buat curhat, tentu yang ada gemboknya. Wkwkw.. sok misterius. Padahal kalo kuncinya ilang juga mewek..
Menulis buat aku bisa membuka semua benang kusut yang kalo disimpen sendiri tuh asaaa menyesakkan. Kalau ditulis dengan gaya bahasa kita kan ya.. selain endingnya kita bisa menemukan solusi atau minimal, plong karena uda ditulis. Semoga yang baca juga memiliki keyword yang sama dengan yang kita tulis.
Bener banget. Abis ngeblog, rasanya plong udah curhat. Pokoknya mah updet aja. Biar gak banyak yg baca juga gpp.
BalasHapusIh kemarin aku nulis tema yg ini pake mikir keras ๐ tapi rasanya kalau ditulis pas masih labil mungkinkah akan curhat ngalor ngidul yg tema kesehatan mental? ๐
BalasHapusBener banget sih nulis bisa jadi healing. Bisa merilis emosi dengan menuliskan apa yang dirasakan. Hanya saja saya memang memilah mana yang boleh dan nggak dibagikan di blog. Tetep punya batasan maksudnya. Setuju sih, menulis dengan menjaga kesehatan mental
BalasHapusAku jugaaa, mulai dari nulis di buku diary, bahkan nulis di buku kotak juga habis sebuku, terus nulis di binder juga. Sampe akhirnya nemu MP bisa ‘nyampah’ di sana. Bela2in nongki ke warnet lhoo. Bene rbnaget bisa buat self healing lho nulis. Apalagi buat orang2 yang ngga bisa curhat ama orang lain.
BalasHapusAku ngeblog juga awalnya dari nulis diary. Terus keterusan deh. Pernah berhenti, hiatus karena satu dan lain hal. Eh malah pusing. Emang bener kalau menulis buat jaga kesehatan mental kita
BalasHapusJaman dulu buku diary itu tenar banget, ya. Aku pun dulu suka menulisnya di situ. Terus menulis di buku biasa, karena jaman dulu kalau mau beli buku diary, saya nabung dulu. Mahal banget buatku.
BalasHapusTerus setelah lulus bibgung mau ngapain jadinya bikin blog sambil mengisi kekosongan nyari kerjaan.
Pas udah kerja lupa deh ama blog, terus lupa paswird dan lainnya. Buat akun baru, bikin blog baru lagi jadinya. Hehehe
Setujuu, menulis di blog itu bisa jadi cara untuk menjaga kesehatan mental. Karena kita bisa merasa bebas menulis tentang apapun. Biasanya bisa lebih lega setelahnya
BalasHapusSebagai bloger aliran curhaters, saya masih setia hingga nanti. Selama blog masih bisa dicurhatin maka selama itu saya ngeblog demi menjaga kewarasan.
BalasHapusKlo ngeblog kita bisa menyalurkan semua perasaan kita
BalasHapusBaik senang maupun sedih
Inilah mengapa menulis blog sangat baik untuk menjaga kesehatan mental
Setuju banget soh kalau nulis salah satu mencegah kesehatan mental, mau sedih., maraj atau apapun bisa kita tuangkan ke dalam tulisan y mba
BalasHapusUchii, aku juga ngeblog awalnya untuk gantiin diary niih, ahaha. Dulu mah aku udah kuliah, terus semua temen2 ngeblog gitu, kiblatnya ke Raditya Dika pokoknya. Jadi ya isi blog kita beneran curhatan dan cerita perjalanan pulang pergi kuliah, wkwkwk.
BalasHapusTapi bener deh bisa membangkitkan kenangan dan mencegah penyakit mental banget buat kita sebagai emak2 ya, karena jadi bisa mengekspresikan diri lewat tulisan :D
Menulis juga bisa jadi ajang curhat ya mbaa .. tapi pastinya yg bermanfaat berbagi oengalaman sebdiri yg mungkin berguna untuk orang baca
BalasHapussemanggaattt pokonya๐ซถ
Iya ngeblog tuh hiburan banget saat penat melanda ya bebas curhat semau kita, menulis dan gambar jadi stress release juga buat anak-anakku
BalasHapusAku juga kalau bukan karena blog mungkin udah gila mba hiks. Menulis yang menyelamatkanku ketika ga ada teman ngobrol dan jauh dari kluarga dan sahabat
BalasHapusNgeblog itu asyik Mak, uneg2 emang harus dikeluarkan. Akupun juga pelupa, kadang suka baca2 tulisan lama dan inget hal2 yang sudah berlalu. Kadang bacanya sambil ketawa sendiri..hehe
BalasHapusSetuju banget, nulis tuh bisa jadi aktivitas buat melepaskan stress.. entah kenapa abis ngelarin tulisan tuh rasanya legaaaa banget ya maaaaak.. hihj
BalasHapus