Berani Bilang Tidak ~ Seberapa berani sih diri kamu untuk "SAY NO"? Orang Indonesa yang terkenal ramah dan sering nggak enakan. Kayaknya rada mikir untuk bilang TIDAK kalau diminta sesuatu. Hmmm apa iya? Yang jelas sih jangan iya-iya aja kalau udah jelas ada yang nggak beres dan nggak sesuai dengan norma-norma kehidupan. Contohnya cig? Kayak ditawari narkoba, #heleeeh contohnya gini amat. HAHA. Sering nih alih-alih nggak enak malah jatuhnya nyakitin diri sendiri.
Sebenarnya saat usia di bawah 30-an sering nggak enakan, tapi makin ke sini makin berani bilang TIDAK. Eheu, apakah daku terlambat kak? Berani bilang tidak pada sesuatu yang berseberangan dengan pedoman hidup kita itu sifatnya mutlak. Nggak bisa diganggu gugat lagi. Saya pernah mendengar cerita karena nggak enak jadinya ngomongin di belakang. Haduuuuu. Kita bisa loh bilang TIDAK tanpa mengutarakannya. Heheuuuu.
Misalnya dengan bahasa tubuh dan sikap diam aja #whew. Iyaaa saya lebih sering membatasi, menjaga jarak sebelum akhirnya saling enggak enakan. Bantu ya karena memang mau dan mampu. Lagian juga, saya membantu orang lain bukan supaya orang tersebut bantu saya, membantu orang lain karena ngumpulin amal yang masih sedikit.
Btw, berani bilang tidak pada toxic people membuat hidup kita jauh lebih baik.
Tidak Sepaham
Setiap kita memiliki paham yang pasti berbeda-beda. Punya prioritas yang juga berbeda-beda. Ketika sudah menikah dan belum menikah, pasti jelas dong ada perbedaannya. Berani bilang tidak pada tiap hal yang tidak sepaham dengan konsep hidup. Contohnya gini deh, anak-anak biasa tidur siang tapi ada teman yang datang lalu sikap kita apakah membiarkan aja mereka lanjut main? Saya prefer menjelaskan dengan cara yang baik agar teman anak untuk pulang dulu (break), lalu sore hari bisa lanjut main. Berkata tidak kayak gini lebih enak kan? ketimbang memperbolehkan main tapi bersuara kemana-mana. Dengerin orang ngomong di belakang itu enggak enak dan saya nggak demen. Hal-hal yang tidak sepaham sebaiknya kamu lebih beranikan diri untuk bilang tidak.
Merugikan Diri Sendiri
Jangan ragu lagi deh untuk bilang TIDAK kalau situasinya merugikan diri sendiri. Buat apa bilang iya untuk sesuatu yang menyakitkan perasaan bahkan sampai merugikan diri sendiri. Misalnya kekerasan dalam rumah tangga? Yes. KDRT itu nggak sehat. Enggak ada yang namanya mencintai dan menyayangi tapi kasar secara fisik juga verbal. Kalau waktu sekolah dulu harus berani bilang tidak dengan yang namanya narkoba dan pergaulan bebas. Jangan takut nggak ada teman! Justru teman yang baik nggak akan merugikan temannya sendiri toh.
Know Your Limit
Kalau nggak ikut, ya nggak enak laaah? Terus kalau kamu ikut, apakah kamu enak? heheuu. Coba deh tau batas dan kemampuan diri karena itu penting. Saya pribadi pernah nggak ikut acara jalan-jalan satu komplek karena memang saat itu lagi lelah banget, sehabis melahirkan Ugo dan sedang adaptasi masa-masa baru punya tiga anak. Merasa malas keluar rumah dan yaaa butuh hemat energi aja. Kalau kamu udah nggak bisa, mending jujur aja #ahzeg. Nggak perlu maksain sampai mengorbankan kebahagiaan diri sendiri. Kamu harus punya sikap. Wuidiiih...
Lebih Bahagia
Hidup kan pilihan. Kalau nggak bahagia-bahagia amat dan daripada makan hati, yaaa ngapain?! hiaaaaa kalau sambalado sih enak. Berani bilang tidak itu lebih bahagia loh. Oh tentu iya. Bebas nggak perlu takut ini itu. Menolak dengan cara sopan dan santun. Yang penting kan nggak merugikan siapa-siapa. Berkata tidak itu sebenarnya hanya berat di awal, selebihnya akan jauh lebih nyaman dan ringan kok. Hidup tuh syudah berat dengan ngajarin anak daring, masalah masing-masing, ngapain ditambah-tambahin mikirin hal lain yang nggak worthed it.
Menjalani kehidupan ini dengan berani bilang tidak itu memang enggak salah. Tapiii seberapa beraninya dirimu bilang tidak, tetap ada hal yang harus dijunjung tinggi yaitu ADAB. Kamu bisa menolak dengan cara baik dan memberikan solusi dengan adil. Dahlah kayak lagi belajar PKN ajeee sih cig. Semoga tulisan Berani Bilang Tidak ini bermanfaat ya. Kalau kamu, apa syudah berani bilang tidak? Jangan sampai Yes Yes, taunya NO. uhuuuuuk.
Sering banget kayakk gini, bodoh sih selalu mengiyakan karena perasaan tidak enak padahal kita bisa bilang tidak karena beberapa hal.
BalasHapus