4 Cara Efektif Menasihati Anak ~ "Ciii, beliin gula dulu gih..." Pinta si mama. Saya jadi teringat masa kecil kalau disuruh si mamah ke warung. Beteee banget. Walau bete tetap dijalani sambil manyun 😂. Padahal juga yah lokasi warungnya itu di sebelah rumah, nggak jauh, nggak makan waktu lama, nggak kayak nunggu jodoh. Semakin anak-anak beranjak dewasa, semakin banyak juga tantangan yang saya dan suami rasakan. Ada masanya anak-anak menurut seringkali tidak HAHA. Tapi ya itulah proses menjadi dewasa. Banyak banget benturan, adu argumen yang akan dihadapi nantinya.
Baca Juga : Cara Marah Yang Efektif Terhadap Anak
Kenapa sih anak-anak kalau dikasih tau kadang nggak langsung nurut? Banyak alasannya deh ini. Anak-anak kalau disuruh atau ditanya sedikit, jawabnya langsung nada tinggi? Berarti saya sebagai orang tua yang harus banyak beristighfar sambil menasihati diri sendiri. Fiuhhhh. Mungkin kurangnya bonding antara orangtua dan anak menjadi penyebab utamanya. Ternyata walau di rumah aja, anak-anak juga bisa menjauh loh dunianya dari kita. Apalagi kalau udah selesai weekend haha, ketemu senin lagi yaampun terasa crankynya.
Saya pikir biar ingat, saya jadikan blogpost aja deh ya.
Saya tulis begini bukan artinya saya berhasil. Tapi memori saya yang cukup singkat seringkali saya harus membaca berulang-ulang tentang apa yang saya harus lakukan. Apalagi ilmu parenting 😂. Maklum nambah usia, otak suka overload.
Tadi pagi saya mencari via mbah google, cara menasihati anak. Lalu. . Saya cekcek di youtube Buya Yahya. Saya senang kalau Buya kasih ilmunya tentang pengasuhan anak, lembut dan tetap tegas. Sabar, sabar.
Dan saya tonton petuah dari gurunda Buya Yahya juga biar adem dan nonton lagi cara memberi teguran dari youtube ibu Aisyah Dahlan biar sedikit santai kayak di pantai.
Jadi bagaimana cara efektif menasihati anak? Saya buat poin-poin pentingnya ya:
4 Cara Efektif Menasihati Anak
Cara Yang Lembut Dan Pujian
Alih-alih menasihati anak tetap harus menegur dengan cara yang lembut. Ternyata menasihati anak harus dengan sopan santun. Menasihati anak bukan malah membuat anak tersinggung.
Pokoknya jangan sampai menyakiti hatinya. Menasihati anak yang efektif dengan memujinya terlebih dahulu adalah ajaran baginda rasul. Kenapa memuji anak terlebih dahulu sebelum menasihatinya? supaya lebih mengena dan berkesan.
"Anak cantik, anak sholehah, kenapa tadi nggak sholat? Kan sholat.... bla bla bla" Menasihati cara yang lembut memang terasa sekali perbedaannya. Kok anak salah malah dipuji? Bukan gitu. Berdasarkan buku Islamic Parenting yang saya baca, Nabi Muhammad terkadang memakai pujian untuk memberikan dorongan semangat atau menggungah perasaan supaya anak merespons dan mau melaksanakan nasihatinya dengan suka rela tanpa ada paksaan. Masya Allah walau sulit, harus kita cobain terus ini buuund.
Tegur Perilakunya
Ketika anak salah, tegurlah perilakunya. Jelaskan kalau itu adalah sebuah kesalahan. Dan bukan melabelinya.
Contoh: anak berbohong. Lalu menegur dengan cara ngejudge "kamu pembohong, kamu anak nggak bisa dibilangin". ❌ Nah ini yang nggak boleh ya.
Sebaiknya tanyakan alasannya kenapa melakukan perbuatan tersebut, lalu jelaskan aja kalau berbohong itu tidak boleh karena apa...,? titik. Nggak usah melebar kemana-mana. Apalagi kalau untuk anak di usia golden age, semua kata yang didengar ya dia akan sering lakukan.
Bayangkan, ngeri kaliiii kalau dia selalu dengar cacian dari sekelilingnya saat berperilaku salah, yang ada malah beneran jadi pembohong dan jadi anak yang nggak bisa dibilangin, yakan sedih.
Adab menegur juga ada loh. Adab menegur dari Imam Syafi'i yang harus dipegang adalah "sampaikan nasihatmu kepadaku saat aku sendirian. Dan jangan katakan nasihat itu kala banyak orang karena memberi nasihat di kalangan banyak orang adalah salah satu bentuk dari pelecehan, aku tidak senang mendengarnya. Apabila saran dan ucapanku ini tidak kau perhatikan. Janganlah menyesal jika sekiranya nasihatmu tidak ditaati."
Jadi menegur anak ya lakukan di saat berdua aja, nggak boleh di depan orang lain. Menegur secara rahasia, jelaskan aja akibat kesalahannya, dan peringatkan agar nggak mengulangi kesalahannya lagi. Begicuuuu katanya mah. Okee noted.
Pilih Waktu Yang Tepat
Ada waktu yang tepat saat menasihati anak. Baginda rasul mengajarkan untuk memilih waktu yang tepat seperti di perjalanan, ketika makan bersama, dan ketika sedang sakit. Menasihati saat perjalanan bisa dicoba ketika akan pergi ke alfamart kitu. Haha. Saya kalau mengantar anak-anak sering ngajak ngobrol dan memang kayaknya bisa lebih masuk ke telinga mereka yes. Suasana hatinya juga lagi cerah ceria kan.
Selain saat di perjalanan, menasihati ketika makan bersama juga termasuk waktu yang ampuh untuk menciptakan bonding. Nabi kita sering makan bersama anak-anak sambil memberikan pengarahan dan meluruskan kekeliruan.
Tegas & Bertahap
Tidak boleh putus asa, memberikan nasihat dengan ketegasan dan kelembutan ternyata itu pun udah suatu keharusan. Pendidikan anak bukan saat anak udah dewasa. Pendidikan anak dimulai dari masa awal-awal mereka lahir bahkan sedari dalam kandungannya.
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling subur dan penting. Misalnya udah besar tapi nggak nurut? Menurut Buya, panggilkan guru yang ilmu agamanya lebih tinggi supaya membimbing anak juga bersama kita. Karena kalau udah gini, anak udah merasa pintar dari orangtuanya.
Terus menerus mengingatkan anak, itulah tugas kita bila ada kekeliruan yang dilakukannya.
Bimbinglah anak sedari kecil karena kalau udah dewasa akan sulit, bukan berarti saat mereka dewasa tidak perlu lagi nasihat.
Sebagai orangtua harus selalu mengingatkan sampai tutup usia kita. Tapi memang harus ada pembiasaan dari kecil. Adab dahulu baru ilmu. Belajar agama itu perlu supaya nggak tertutup dengan hal yang duniawi.
Ulama berkata, "Anak adalah amanah bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci bagaikan permata yang murni. Bebas dari segala macam ukiran dan lukisan. Ia siap menerima setiap bentuk pahatan dan cenderung kepada apa saja yang ditanamkan kepadanya. Bila ia dibiasakan untuk melakukan kebaikan, ia pasti akan tumbuh menjadi orang yang baik."
Bagaimana kalau sudah menasihati secara lembut tapi masih aja anak-anak susah dibilanginnyaaa nggak ada obat?
Ya udah, mohonkan ampun kepada Allah. Maafkanlah anak kita. Meminta rahmat dan pertolongan Allah supaya bisa lemah lembut terhadap anak. Lalu bermusyawarahlah kepada anak-anak.
Kalau kata ibu Aisyah, cek-cek lagi Ali Imran ayat 159 (ini berlaku untuk anak, untuk pasangan, untuk segala hal).
Fiuuuh selesai juga notes buat diri sendiri, alhamdulillah. Semoga bisa kita terapkan ya. Wah serius amat sih cig? iya soalnya ini bukan hal yang main-main. Dan memang dunia bukan tempat main-main ðŸ˜. Jangan sampai menyesal.
Terima kasih telah membaca 4 Cara Efektif Menasihati Anak, semoga bisa diambil manfaatnya ya. Amiin.
nah ini yang dibutuhkan saat menasihati anak karena apapun yang kita lakukan saat dia masa kecil akan berpengaruh saat dia sudah besar. :)
BalasHapus