Perhatikan 5 Tips Ini Dalam Mencari Rumah Kontrakan

Perhatikan 5 Hal Ini Dalam Mencari Rumah Kontrakan~ Rumah. . Satu kata yang bikin kangen. Kalau dulu sih sering banget keluar rumah hihi. Saya nggak terlalu betah di rumah. Semenjak menikah ya rumah itu tempat kerja, tempat santai, tempat main, istirahat, pokoknya lumayan betahlah di rumah. Eh tapi juga dengan syarat dan ketentuan yang berlaku sih :p. Kira-kira apa ya?

Source: Pixabay

Setelah menikah saya dan pak suami sempat satu atap dengan orang tua. Orang tua saya yang memiliki usaha rumah kontrakan. Jadi pada waktu itu kami tinggal di satu kamar kontrakan yang memiliki beberapa petak. Sempat mau mencari rumah kontrakan tapi kalau kata orang tua sayang uangnya, mending ditabung untuk membeli rumah. Alhamdulillah, dari kecil belum pernah ngerasain tinggal di rumah kontrakan. Mungkin yang paling nggak enak kalau mengontrak adalah lelah saat berpindah tempat ya. Capek nyari kontrakan baru lagi. Atau kurang cocok dengan si empunya rumah? Ini sih paling malas ya kalau yang punya kontrakan nggak koperatif.

Mencari rumah untuk dijadikan tempat tinggal memang jodoh-jodohan juga ya. Saya saja juga merasakan hal ini saat hunting rumah. Pernah mau beli rumah second, sudah cocok tapi sayang waktu itu cancel. Yaaa, mungkin saat ini jodohnya lagi di sini, dinikmati saja. Bersyukur sambil usaha, barangkali dapat tempat yang lebih baik, lebih banyak energi positifnya. Amiin. Dibetah-betahin aja kak :)) rumah yang sekarang banyak kenangannya. Kalau pun pindah, hmmm saya masih cinta sama isi dalam rumahnya, luas bangunannya, dan karena baru setahun beres renovasi. Mungkin mau nafas dulu deh :).

Source: Pixabay

Mencari rumah kontrakan memang agak beda tipis dengan mencari kos-kosan. Ngerasain pindah-pindah kosan jaman kuliah. Lelah juga tapi saat itu happy sih karena teman-teman banyak yang bantuin. Waktu itu memang mencari yang lebih bagus fasilitasnya dan tempatnya juga lebih ramai. Kalau di kosan yang pertama kali itu jalan menuju lokasi lumayan sepi, agak ngeri kalau sendirian. Padahal di dalam kosannya nggak kenapa-kenapa sih. Cuma memang kamar saya berada di atas. Lalu tertarik pindah kosan ke daerah yang lebih ramai, yaitu di kutek alias kukusan depan fakultas teknik. Akses jalan kaki ke kosan ramai selalu. Jadi nggak khawatir kalau balik agak malaman. Sepanjang jalannya juga lebih bervariasi, banyak pilihan tempat makan. Ngerti kan problem anak kosan, mencari tempat makan. Hehe.

Kalau rumah kontrakan usaha bapak itu tinggal beberapa ruko dan kamar kontrakan. Rumah kontrakan full satu rumah sudah beberapa yang terjual. Padahal rumah kontrakan yang di pinggir jalan bisa dijadikan tempat usaha ya. Sayang banget belum rejekinya.

Btw, berdasarkan pengalaman ada beberapa tips mencari rumah kontrakan.

Tentukan Kebutuhan

Kenali lalu tentukan kebutuhan kamu nih. Ada tipe rumah kontrakan berupa full satu rumah, ada juga yang hanya berupa petakan saja. Apa itu? Kayak ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi plus dapur. Kalau untuk keluarga baru dan masih sedikit perabotan bisa deh pilih yang berupa rumah petakan saja. Budget lebihnya bisa untuk menabung kan. Kecuali kalau personil sudah banyak dan perabotan banyak pula, mau nggak mau harus mencari rumah kontrakan yang full berupa satu rumah ya. Hmm, misalnya masih single ya, cari rumah kontrakan yang nggak terlalu besar. Selain dananya bisa ditabung, perawatannya juga nggak makan waktu. Dan terpenting, cari kontrakan murah juga jangan asal murah ya.

 

Kondisi Dalam Rumah

Sebaiknya kita langsung survey kondisi rumah kontrakan. Apakah bangunan masih dalam kondisi bagus. Sekiranya ada kebocoran, bisa ditanyakan nanti bagaimana masalah perbaikannya. Jangan lupa cek listrik, kebersihan airnya, semua keran diperhatikan. Lalu kalau kamar petakan gitu, cek apakah dindingnya tembok atau bukan. Masalahnya kalau triplek kan kurang nyaman ya? Ya ini balik lagi ke harga yang didapat sih.

Source: Pixabay

Harga Sewa

Ini harus banget deh jadi bahan pertimbangan. Sebaiknya juga kamu bandingkan harga sewanya di tempat lain. Sesuaikan dengan faktor-faktor pendukungnya juga misalnya seperti posisi rumah kontrakan yang strategis. Di daerah tempat bapak saya kalau kontrakan petakan harganya berkisar di 600-700 ribu. Sedangkan satu rumah kontrakan per-tahun biaya sewanya mencapai 15-20 juta.

Lingkungan

Selain kondisi dalam rumah, ini faktor yang nggak kalah penting kan. Gimana bisa betah kalau lingkungan nggak mendukung? Apalagi kalau kurang damai. Malesin yha kalau bertabur konflik. Rasanya pasti nggak enak. Lalu kamu bisa cek apakah rumah kontrakan tersebut banjir atau nggak. Kadang bisa kelihatan dari garis-garis bekas air di temboknya. Cuma untuk make sure, kamu bisa langsung bertanya pada warga sekitar. Dan perhatikan lingkungannya aman terkendali atau nggak?

Source: Pixabay

Fasilitas Terdekat

Kalau rumah kontrakan jauh dari mana-mana, agak susah juga ya. Lebih baik mencari yang dekat dengan fasilitas umum, seperti pasar, tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, mall #eh. Kalau rumah dekat dengan tukang jualan juga enak. Tergantung gimana kita ngontrolnya hehe.

Bebas Dari Banjir Kebencian

Eh hahaaa, ini point gini banget deh. Yaa namanya juga mencari tempat tinggal itu harus yang nyaman, aman, dan membuat hati tentram. Ya kan.

Selain point di atas, perhatikan juga akses jalan menuju rumah kontrakan. Jangan sampai terlalu sempit, jalanan terlalu rusak atau gelap. Ventilasi untuk udara di dalam rumah kontrakan juga perlu diperhatikan ya. Apalagi kalau punya bayi, kasihan kalau udaranya pengap kan.

Source: Pixabay

Baca Juga: Membuat Rumah Minimalis Supaya Terlihat Lebih Lega

Nah, teman-teman mungkin ada yang mau curhat masalah rumah kontrakan? Hihi, atau mau nambahin tipsnya, sila komen di bawah ya :)