Jarak Usia Anak Lumayan Dekat, Rempong Nggak Sih?

Jarak Usia Anak Lumayan Dekat, Rempong Nggak Sih? ~ Kalau ditanya, ih ntar gimana pas punya anak 3?? Rempong nggak sih? Ya repot sih pasti..kan jarak anak lumayan deketan tuh? Lumayan hampir 3 tahun sih. Tapi mending mikirin hal yang teknis kayak nanti gimana antar sekolah Kaina saat ada adik bayi ketimbang, wah bakal rempong nih pasti ngurusin 3 anak (dipikirin tanpa solusi). Yang penting usaha aja, anak-anak diurusin. Suka duka memiliki jarak anak yang dekat pasti juga ada. Enakan nggak banyak mengeluh, so let's do the best.

Waktu hamil Ashika, saya masih ada yang bantu-bantu. Sekarang? Semua dilakuin sendiri kalau masalah kerjaan domestik. Itu juga semampunya, kalau lagi capek ya nggak ke pasar dan mau beli lauk doang. Tapi saat kehamilan di atas 12 week saya sudah mulai bisa masak kayak biasa. Bedanya hamil yang dulu dan yang sekarang, yaaa saya tidur siang melulu. Ngantuk banget, bawaannya. Mungkin karena kegiatan lebih banyak dibanding ada mbak ART. Jaman hamil Ashika, masih tetap motret. Sekarang? 😂 hamba lelah.

Baca Juga : Ketika Melahirkan Anak Perempuan (lagi)

Enaknya jarak anak nggak terlalu jauh itu ya anak jadi punya teman main di rumah. Kalau berantem mah jangan ditanya haha. Ya tinggal gimana kita sih mengatur habit mereka. Kayaknya nggak ada aturan jarak yang ideal, menurut saya kalau sudah siap menghadapi semuanya, ya siap nggak siap harus bisa siap :)

Ada Teman Main

Nggak ada yang lebih indah kalau mereka pada akur, mainan bareng. Ashika selalu kangen kalau nggak ada kakaknya. Kaina sih seringnya ngeluyur keluar tapi kalau Ashika minta ikut, dia lumayan ngemong.

udah segede gini sekarang

All About Lungsuran

Ini enak banget apalagi kalau jenis kelaminnya sama. Hihi kayak yang saya alami. Tak terlalu terasa keluar budget banyak buat beli ini itu lagi. Paling ya benda yang sudah tak layak pakai doang yang kita beli seperti perlak bayi. Nanti pas lahiran anak ke-3 nih belum tahu, baju bayi beserta popok kain soalnya sudah diungsikan 😄

Masih Fresh Dalam Pengasuhan Anak

Seenggaknya saya masih ingat cara-cara megang baby huhu. Kapan idealnya toilet training, kapan mulai bayi mpasi, gimana seharusnya setelah menyusui, sampai tahapan tumbuh kembang juga nggak terlalu lupa.

Rebutan, Semua Nangis Barengan

Rempiiiing alias rempong. Rebutan mainan masih mending lho ya. Nah kalau rebutan maminya? 😄 makanya wajarlah emak mau membelah diri kalau bisa mah. Pernah waktu adaptasi Kaina, masa transisi banget deh. Rebutan posisi tidur. Kaina maunya dipegangin juga. Pernah maunya Kaina, dia tidur di tengah. Ya cemanaaa? Saya kan yang harusnya di tengah. Haha.

Tapi nih kayaknya Ashika lebih heroik lagi nanti. Dia kan luar biasa. Duh ya sampai sekarang masih mentiiiiil. Lol.

tengah tahun 2018

Dukanya ya capek pol haha tapi pas anak-anak sudah bisa perlahan mandiri, bahagia banget. Karena jaraknya nggak terlalu jauh, mereka tumbuh kembangnya juga nggak jauh. Selera nontonnya juga nggak beda-beda amat. Tapi teteup ada persaingan di antara mereka. Saya ngerasain sendiri memiliki kakak yang berjarak dekat, haha. Rebutan apa pun deh, tapi saat besar kami akur semua. Alhamdulillah.

Cerita lucu saat bayar di kasir rumah sakit, "ini anak yang pertama ya?" Kata kasirnya

Saya jawab, ini anak saya yang kedua. Haaa sambil terkejut. Ternyata lagi hamil anak yang ke-3 ya bu 😅

Mungkin karena badan saya pendek dan kayaknya wow gitu kalau anak sudah mau 3. ::malu::

Berasa usia makin tua nih jadinya, Kaina juga semakin mandiri, disusul Ashika yang toilet trainingnya sudah bagus. Kalau saya lagi berdua sama paping, suka percaya nggak percaya. .yaampun anak kita mau 3 lho 😃 dengan jarak yang lumayan dekat. Semoga bertambah semangat ikhtiar kita ya.