Review Film Dilan

Review Film Dilan ~ Dilan. . Tadi siang saya sempat menonton filmnya. Film Dilan yang merupakan novel best seller karya kang Pidi Baiq memang saya sudah baca sebelumnya. Film Dilan ini, sewaktu belum tayang saja sudah heboh karena pemeran utamanya, Dilan diperankan oleh Iqbal yang itu tuh, hehe. EAA. . ngerti kan siapa?  Iya netizen sudah underestimate duluan, karena Iqbal identik dengan coboy juniornya. Cukup kontras dengan tokoh Dilan yang gahar, rebel juga ketua geng motor dalam novel. Tapi bagus nggak sih film Dilan, gimana akting Iqbal dalam memerankan Dilan? Yuk lanjut. .

capture: official trailer Dilan

Kisah Dilan dan Milea adalah kisah anak SMA yang membuat geli-geli di perut. Yang kalau nontonnya jadi ingat masa-masa dulu gitu. Senyam senyum. HEHE. Didekati oleh seseorang atau mendekati seseorang? Filmnya sendiri udah asyik banget, part-part novel yang bikin gong, dikeluarin semua. Lumayan ketebak, tapi overall persis novelnya. Saya sih suka ya. Nggak tau kalau menurut mas Anang atau mbak Teppy.

Dilan yang bad boy, cowok banget sukses diperankan oleh Iqbal. Meski bad boy, tetap ada sisi manisnya. Nggak takut sama sekali dengan siapa pun, keren, saya suka bagian Dilan yang jelasin kalau seorang GURU itu di gugu dan ditiru. Yass, Iqbal ternyata bisa gahar juga. Tatapan Dilan yang diperanin oleh Iqbal sih dapet ya. Sorot matanya itu lho, nggak tahan. 

capture: official trailer Dilan

Dilan punya cara unik untuk mendapatkan hati Milea, caranya beda, nggak picisan namun tetap romantis. Kayak ngasih tts yang udah diisin, bawain tukang pijat saat Milea sakit dan masih banyak lagi ke so-sweet-an yang lain. Hmm, kalau bonceng motor duaan sih nggak asing lagi ya. Aku sih yes sama Dilan. #apasih

capture: official trailer Dilan

Meski rivalnya cukup berat, Dilan tetap mendapatkan hati Milea. Mulai dari Nandan yang pintar dan jago basket, kang Adi yang juga cerdas plus dewasa gitu. Cuma Beni yang memang lebih tua tapi ternyata cemen, nggak usah masuk hitungan rival kece dia mah.

Tapi kenapa Milea lebih milih Dilan yang tetap ada sisi bad boy nya coba? Nonton atuhlah.

Buat yang pernah merasakan bangku SMA beneran nostalgia banget. Walaupun saya cuma anak SMK, tapi tetap merasakan aura masa lalu, tergombali yhaa. 

Milea yang dimainkan oleh Vanesaa, cocok banget. Lembut dan cantik. Gimana Dilan nggak segitu romantisnya sama dia. 

capture: official trailer Dilan

Cara-cara Dilan yang nggak biasa itu bikin cinta. Chemistry Vanesa dan Iqbal pun juara.

Di film Dilan juga terlihat keterbukaan antara hubungan anak dengan orang tua. Komunikasi dua arah, yang mungkin sekarang perlu dilestarikan.

Film Dilan didukung oleh tokoh-tokoh senior seperti Ridwan Kamil, Farhan, Ira Wibowo,  Happy Salma, Tike.

Setting Bandung 1990 yang tampak rindang. Rumah jadul, telepon umum, pohon-pohon. Jokesnya oqhe. Saya cuma agak terganggu ketika bunda Dilan nyetir yang sambil ngobrol sama Milea. Selebihnya Bandung dan angkot. Soundtrack dengan liriknya yang pas. Gambarin kehidupan masa SMA.

Okay,

Belajar dari Dilan, kreatiflah dalam mencintai seseorang.

Adegan di dalam angkot yang teringat selalu. Kata-kata yang nggak biasa.

Milea. Kamu cantik. Tapi, aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja. 

capture: official trailer Dilan

Buat yang kangen senyam senyum, nonton film Dilan deh. Semua alur cerita dari novelnya cukup ketuang di film ini. Udah tayang tanggal 25 Januari 2018. Saya habis nonton Dilan, langsung nelpon Dilan saya yang di kantor. (Lol)