Kebiasaan anak yang berubah

Kebiasaan anak kecil masih akan berubah-ubah. Mungkin sering juga kita bertanya-tanya kenapa anak ngga mau makan buah ini, kenapa anak belum mau makan nasi, tidak mau makan sayur. Kerisauan para mamah akan hal ini tidak perlu berlebihan. Kebiasaan anak-anak adalah kita yang membangunnya, menanamkannya sedini mungkin. Selama masih dalam masa kanak-kanak teruslah mengajarkan yang positif, yang berguna untuknya, seperti untuk menyukai makan sayur, bersikap sopan santun, mendidik anak supaya ngga menjadi anak yang nyebelin, itu juga perlu mah ^^ dan masih banyak lagi tugas kita. 

                                       

Beberapa waktu ini saya dibuat terkejut dengan perubahan sekaligus perkembangan Kaina. Pasti para mamah juga pernah merasakan yang sama ya. Jadi benar kalau anak-anak juga butuh waktu untuk berubah. Penalarannya pun berkembang, meski awalnya muncul penolakan tapi yakinlah si kecil bisa berubah sesuai hal positif yang kita ajarkan. Berikut perubahan yang dialami Kaina setelah menginjak usia 2 tahun lebih:

Lampu mati saat tidur malam

Ketika tidur malam hari, dengan sendirinya meminta dimatikan lampu. Kejadian ini baru-baru aja terjadi belum ada dua minggu.

Menyukai buah-buahan dan tidak begitu menolak saat diberikan

Susahnya makan buah dan masih memilih-milih. Sekarang buah jeruk dia suka, jadi tetap harus dikenalkan semua, meski dulunya dia menolak.

Rajin meminum susu

Beberapa bulan lepas ASI, Kaina saya beri UHT kadang dia mau sufor juga tapi masih ogah-ogahan. Berusaha selalu menawarkan susu meski dia ngga meminta.

Sudah mau kalau rambutnya dikuncir

Dulu, susahnya untuk dikuncir padahal rambutnya panjang, gerah saya :D

Sayur-sayuran dia suka

Sayur bayam, kangkung, wortel, buncis pun suka. Kalau belum terlalu suka, coba beri sedikit-sedikit saja. Jangan terlalu banyak di sendok.

Minum obat tidak sesulit dulu

Ini ngga ada trial errornya hehe. Harus bersifat bujuk rayu yang maut dari Paping.

Semua anak memiliki masa-masa sulitnya sendiri dan bisa berlalu. Ada tahapan-tahapan yang pasti tiap orang berbeda. Usaha dan do'a selalu beriringan. Mah, kita perempuan, hati kita dibuat sensitif lembut meski begitu dituntut harus bisa kuat mendidik, karena kita tahu mendidik bukan hal mudah. Namun ketika hati anak dalam genggaman, mereka pasti nurut, insya Allah. Semangat mah..