Semakin hari tingkat ke kritisan anak semakin membara, seperti minyak tanah kena api lalu terbakar. Yaah, meski begitu memang anak-anak bertambah besar, pintar, cekatan. Udah kaya slogan apa aja..hihi. Menanggapi pertanyaan yang membuat saya tweweww sampai terharu. Perkembangannya yang luar biasa membuat bahagia sekaligus harus bertambah kreatif lagi ya karena berhadapan dengan anak, menjawab pertanyaan yang menurut saya ngga boleh asal. Mengenali tahap perkembangan anak yang saya pernah baca, memang saat 2,5 tahun - 6 tahun perkembangannya meningkat pesat. Satu hal yang perlu diingat adalah anak-anak mampu belajar secara maksimal saat mereka merasa SENANG (dari theasianparent.com). Balik lagi mengingat usia Kaina masih harus banyak bermain, dari bermain saja cukup untuk dia belajar banyak hal.
Rabu lalu saya merasa kaget karena Kaina masih mengingat kejadian yang sudah beberapa bulan lalu. Di balik keisengan sekaligus melatih komunikasi, saya sering bertanya juga sama Kaina, ini cerita sang emak ngga mau kalah sama anaknya, melontar pertanyaan juga. Saya merasa menjadi ibu di rumah ngga ada bosen, alhamdulillah. Kalau capek sih pasti ada ya.. Tapi bercanda, bermain dengan anak merupakan refreshing tersendiri buat saya, cobain deh mah. Saya ngga sengaja tanya ini
"Kaina, mami kerja lagi boleh ngga" pertanyaan iseng
"Ngga boleh" jawabnya
"Kenapa?" Tanya saya lagi
... "Nanti aku sedih" jawab sambil muka meringis.
Anak usia 2 tahun lebih 4 bulan menjawab pertanyaan dengan jawaban yang bikin terharu hehe. Good job nak. Selain itu saya juga mulai membiasakan melatih tanggung jawab dari hal kecil contohnya merapihkan mainan sendiri. Simple tapi ini harus kita biasakan mah, jangan lupa bilang nanti kalau main di rumah teman juga harus merapihkan mainannya. Mereka bisa juga karena biasa, ada anak yang lebih tua umurnya tapi tidak mau diminta tolong untuk merapihkan mainan setelah bermain. Mungkin karena belum terbiasa merapihkan setelah bermain. Selain tanggung jawab dari hal kecil, tidak lupa beri tahu tentang hal yang berbahaya. Ada juga yang bermain korek api, bermain bekas puntung rokok, dibakar, dicobain, ini tanpa pengawasan orang tua di sekitarnya?!
Notes untuk diri sendiri juga ya ini..
1. Tolonglah para orang tua bisa beri tahu anak sedini mungkin terhadap sesuatu yg berbahaya, cth korek api, senjata tajam bukan untuk main.
2. Tanamkan kebaikan sedini mungkin, karena hak anak untuk dapat pengajaran yg baik dan juga perhatian. Banyaknya urusan kita kadang membuat lalai
3. Menyepelekan hal kecil bisa jadi bumerang untuk anak di masa depan, misal 'namanya juga anak2, gapapa'
4. Perhatikan anak main dengan siapa dan apa
Mohon maaf jika ada yg kurang berkenan, saling mengingatkan, saya masih banyak kurangnya sebagai ibu. Berapa pun banyaknya urusan kita, anak kecil itu polos, bersih, please save them..
Setuju, terutama dengan "nggak apa-apa namanya juga anak-anak" paling gemes kalo udah ada yang ngomong gitu saat mulai nasihatin anak ketika ada hal salah yang dia lakukan.
BalasHapusIyah yah kdg tapi sering sih dijadikan alasan.. namanya juga anak laki.. hehee
Hapus