Kontrol kehamilan di RS Melati Tangerang

Keinginan untuk melahirkan dengan proses vbac membuat saya bingung memilih nakes, bidan atau dokter ya untuk lahiran kedua nanti? Istilah VBAC (Vaginal Birth After Cesarean-section) ini adalah lahiran anak berikutnya dengan cara normal setelah yang sebelumnya dengan lahiran sesar. Saya juga cari-cari info untuk vbac di daerah Tangerang, tapi hasil gugling sepertinya tidak memuaskan, kurang info. Ada beberapa info yang saya dapat tapi untuk gentle birth dengan bidan Leni di Tangerang. Untuk vbac sebenarnya ada dokter lelaki yang sudah sangat terkenal di Tangerang yang pro normal dan terbukti sudah buanyak yang lahiran normal sama beliau, ya pasti sudah tahu yah dengan nama dokter Anwar, saat ini beliau memiliki rumah sakit ibu dan anak RSIA AsSyifa di perumnas 1, yang letaknya di sebelah pasar Bandeng. Saya pun pernah berkunjung untuk menjenguk kerabat, suasana rumah sakitnya ngga crowded, masuklah sama keinginan saya tapi berhubung beliau dokter lelaki dan rumah sakitnya belum kerja sama dengan asuransi dari kantor suami jadi mencari dokter lain.

Baca juga : Cerita VBAC di Hermina Tangerang

Saya pun ingin pindah rumah sakit karena beberapa alasan, salah satunya suasana yang agak tenang, tidak begitu ramai. Hasilnya saya pilih RS. Melati Tangerang dengan dokter Hasta, nama lengkap dr. Nur Hasanah Sri Hastawati  Sp.OG. Beliau salah satu tim dokter yang pernah melakukan sesar saat lahiran anak pertama saya. Bismillah, saya mencoba telepon pihak RS. Melati di 021-5523945 untuk info jadwal praktek dokter Hasta, berbeda dengan RS. Hermina, di sini belum bisa melakukan booking melalui telepon. Ah sayang sekali, semoga ke depannya bisa yaaa.. Tidak mengurungkan niat untuk kontrol kehamilan di Melati. Dokter Hasta pun praktek di Hermina Tangerang lho. Saya datang hari Kamis tepat jam 11 sampai sana. Prosedurnya, menerima nomor antrian untuk mendaftar, antri pendaftaran. Setelah itu kita diregistrasi ke dokter mana sesuai keinginan, semua berkas mereka yang isi kecuali data pasien baru. Lalu kita bisa lanjut ke ruang poli, nanti di sana kita ditimbang dan tensi seperti biasa. Dan saat yang ditunggu datang juga, masuk ke ruang dokter. Dokter Hasta ramah dan bicara seperlunya, ngga jutek sih hehe. Beliau tanya proses lahiran yang dulu gimana, saya jawab sc dok. Berlanjut "kenapa sc nya?" . Detak jantung bayi lemah karena nunggu dokter syaraf lama, kasih keputusan bisa normal/ngga, saat itu saya kena bell palsy. Ya, kata dokter Hasta, menurutnya bell palsy ngga jadi alasan untuk sc koq. Betul dok, sang dokter syaraf pun membolehkan normal tapi detak jantung anak sudah lemah karena saya yang drop, saya pikir kena struk ringan. Ehm, meninggalkan cerita lalu. Setelah itu lanjut ke USG, si calon bayi sudah kelihatan juga kantong, dan ada detaknya.

Sebenarnya saya sudah niat ngga mau ngomong tentang persalinan normal sama dokter Hasta. Tapi simpan niat kuat vbac dalam hati dulu. Pas USG beliau bilang, anak pertama 2 tahun berarti sudah bisa lahir normal nanti, kan lebih dari 2 tahun HPL nya yah. Dokter Hasta membuka obrolan terlebih dahulu dan menyemangati, kalau memang mau normal harus diniatkan, tergantung ibu, ibu ngga boleh ragu. Mendengar dokter Hasta ngomong kaya gitu, rasanya saya bahagia. Dan.. Resmi pindah dokter, heheuu. Karena ada beberapa hal yang saya bandingkan dengan dokter sebelumnya. Dokter Hasta juga ngga bilang begini "nanti kalau mau lahiran normal ada beberapa syarat". Seperti yang saya baca-baca juga ada beberapa syarat lain, selain jarak lahiran anak pertama dengan yang selanjutnya jika ingin vbac, bb bayi dll. Saya tahu pasti ada syarat lain tapi beliau ngga membebani dan bikin nyaman. Malah lebih menekankan diniatkan dengan kuat untuk vbac tersebut. Di samping itu beliau juga jelasin obat dan vitamin yang dikasih, memang ngga sepanjang dan selama dokter yang sebelumnya tapi sudah cukup buat saya. Semoga sesuai yang diinginkan sampai lahiran nanti, amin.