Setelah melahirkan seringkali kita disarankan untuk memasang alat kontrasepsi, biasanya selepas 40 hari, diantaranya ada pilihan suntik, pil kb, atau dengan spiral / IUD ( intra uterine devices). Banyaknya pilihan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada pula yang cocok-cocokan dengan tubuh kita masing-masing. Saya baru beberapa hari kemarin melepas IUD. Sakit ngga sih lepas kb spiral? Saya ngga merasa sakit saat proses pelepasan benda asing itu dari rahim. Ingin cerita sedikit tentang IUD di tubuh saya, kita sebut saja kb spiral yah. Mungkin sudah familiar dengan lamanya haid sekitar 14 hari kalau pakai kb spiral dan sering flek kalau kecapean, hal yang wajar kata dokter obsgyn saya, dr. Dessy di Rs. Hermina Tangerang. Gambar hasil gugling seperti di bawah, saya sempat melihat benda ini ketika dilepas kemarin, tapi ngga sempat fotoin hihii
Biasanya jika baru pasang kb spiral yg bentuk T ini, dokter menyuruh kita test drive dan kalau ada keluhan langsung saja konsultasikan ke dokter. Kalau sedang haid disarankan tidak mengangkat benda berat, pantangan yang sangat sulit hehe karena punya anak kecil pasti harus gendong menggendong. Ketika mau haid pun tidak langsung banyak, tapi flek agak lama dulu setelah itu baru banyak sekitar 2 -3 hari.
Flek bisa berlangsung agak lama dan jadi salah satu alasan ingin melepas kb spiral yang baru 2 tahun. Ketika ditanya perawat mau ganti kb apa? Saya juga kebetulan ngga disarankan kalau kb suntik atau pil karena bersifat hormonal, dokter Dessy khawatir karena saya ada riwayat bell palsy yang berhubungan dengan syaraf. Saat ini ikutan download aplikasi calendar, ngikut Devong.. Miss you pong
aku takut pakai KB ini :)
BalasHapusHebat nggak sakit. Menurut gue antara pasang sama ngelepas, sakitan ngelepas deh. Ih udah ah, kalo dibahas bikin merinding lagi :D
BalasHapusIya kalo haidnya teratur emang lebih enak pake sistem kalender ya, Ci. Ada apps-nya, toh? Makin mudah aja ya hidup kita ^^