Kehidupan setelah menikah itu. . Tarik nafas lalu buang selanjutnya tersenyumlah. Karena adik saya mau menikah di tanggal 27 bulan ini, jadi kepikiran untuk sharing tentang bagaimana sih kehidupan setelah menikah. Di collab blog bareng Diah, saya coba jembrengin deh. Hihi. Memutar ulang 5 tahun yang lalu. Persiapan yang membuat berat badan turun dan berakhir bahagia meski tanpa honeymoon haha. And the life still amazing. .alhamdulillah
Baca punya Diah juga ya kehidupan setelah menikah
Baca punya Diah juga ya kehidupan setelah menikah
Saya pernah cerita kalau saya dan pak suami memang seumuran. Kelar dapat kerja, kami nunggu beberapa tahun dulu baru melaksanakan akad. Setelah akad nikah rasanya plong. Kehidupan setelah nikah, belum punya rumah. Satu tahun numpang di rumah mama uti. Yang pasti kami menanti buah hati, alhamdulillah bisa dipercayai punya Kaina dan sekarang sudah ada Ashika. Hmm, jadi setelah menikah itu. .
Melengkapi Perlengkapan Rumah
Dulu, perabotan rumah tangga ya nggak punya!. Satu persatu kami beli untuk melengkapi keperluan. Cuma sampai saat ini masih terkagum-kagum sama hadiah-hadiah yang datang. Mulai dari magic jar, setrikaan, dispenser, kompor, gas semua gratis, dan kami cuma beli tv, perlengkapan masak dan makan. Setelah pindah rumah, kami belum beli sofa hingga kini. Sofa di rumah itu hasil dikasih sama ortunya sahabat kami. Kurang asyik apalagi. Dan yaa semua bisa dilalui dengan baik. Subhanallah..
Berbagi Tugas
Namanya rumah tangga pasti saling bantu. Rasanya aneh kalau nggak ada saling backup satu sama lain. Tentu sesuai dengan gaya masing-masing. Kalau urusan gantian jaga anak-anak ya serahkan sama pawangnya, ketika weekend . . tugas saya jadi ringan karena bisa khusyu masak tanpa diganggu bocil :D. Ada suami yang nggak mau ketempelan anak-anak dan istrinya oke saja (biarin, kan mereka yang jalanin), tapi banyak banget orang terdekat saya bantuin istrinya. Kalau saya jadi ibunya, saya sih bangga #eh.
Menyelami Sifat dan Karakter
Sampai berapa lama usia pernikahan, masih perlu menyelami. Mungkin sifat basicnya sudah tahu tapi ada beberapa yang dinamis. Sesuai keadaan, kadang on off. Misalnya ganti-gantian untuk menahan esmosi. Tetap berharap sama Allah karena kalau nggak sesuai harapan akan kecewa. Duh bingung bahasnya haha. Yang pasti nyoba selalu bawa ke doa saja. Selain sifat dan karakter pasangan, perlu juga memahami pihak keluarganya.
Merencanakan dan Melalui Semua Bersama Walau Kadang di Tempat Berbeda. .
Melakukan rencana-rencana dan mengusahakan yang terbaik. Menelusuri deal yang berliku-liku. Seperti nanti mau tinggal di mana, memberi nama anak, sampai kejadian bersejarah dalam hidup saya, melahirkan dan kena bells palsy. Muka saya kayak kena struk. Sedih deh. Lalu bisa sembuh karena paping dan mama selalu semangatin buat terapi. Masih merinding kalau ingatnya. Memang harus dilalui bersama walau kadang kita di tempat yang berbeda. Saya selalu komunikasi sampai hal yang detil dengan pak suami. Hihi. I don't think i need my diary. Duileeee..
Kalau menurut kamu, kehidupan setelah menikah tuh gimana rasanya? :)
Baca Juga : pernikahan seumuran itu seru kata siapa sering ribut
Melengkapi Perlengkapan Rumah
Dulu, perabotan rumah tangga ya nggak punya!. Satu persatu kami beli untuk melengkapi keperluan. Cuma sampai saat ini masih terkagum-kagum sama hadiah-hadiah yang datang. Mulai dari magic jar, setrikaan, dispenser, kompor, gas semua gratis, dan kami cuma beli tv, perlengkapan masak dan makan. Setelah pindah rumah, kami belum beli sofa hingga kini. Sofa di rumah itu hasil dikasih sama ortunya sahabat kami. Kurang asyik apalagi. Dan yaa semua bisa dilalui dengan baik. Subhanallah..
Berbagi Tugas
Namanya rumah tangga pasti saling bantu. Rasanya aneh kalau nggak ada saling backup satu sama lain. Tentu sesuai dengan gaya masing-masing. Kalau urusan gantian jaga anak-anak ya serahkan sama pawangnya, ketika weekend . . tugas saya jadi ringan karena bisa khusyu masak tanpa diganggu bocil :D. Ada suami yang nggak mau ketempelan anak-anak dan istrinya oke saja (biarin, kan mereka yang jalanin), tapi banyak banget orang terdekat saya bantuin istrinya. Kalau saya jadi ibunya, saya sih bangga #eh.
Menyelami Sifat dan Karakter
Sampai berapa lama usia pernikahan, masih perlu menyelami. Mungkin sifat basicnya sudah tahu tapi ada beberapa yang dinamis. Sesuai keadaan, kadang on off. Misalnya ganti-gantian untuk menahan esmosi. Tetap berharap sama Allah karena kalau nggak sesuai harapan akan kecewa. Duh bingung bahasnya haha. Yang pasti nyoba selalu bawa ke doa saja. Selain sifat dan karakter pasangan, perlu juga memahami pihak keluarganya.
Merencanakan dan Melalui Semua Bersama Walau Kadang di Tempat Berbeda. .
Melakukan rencana-rencana dan mengusahakan yang terbaik. Menelusuri deal yang berliku-liku. Seperti nanti mau tinggal di mana, memberi nama anak, sampai kejadian bersejarah dalam hidup saya, melahirkan dan kena bells palsy. Muka saya kayak kena struk. Sedih deh. Lalu bisa sembuh karena paping dan mama selalu semangatin buat terapi. Masih merinding kalau ingatnya. Memang harus dilalui bersama walau kadang kita di tempat yang berbeda. Saya selalu komunikasi sampai hal yang detil dengan pak suami. Hihi. I don't think i need my diary. Duileeee..
Kalau menurut kamu, kehidupan setelah menikah tuh gimana rasanya? :)
Baca Juga : pernikahan seumuran itu seru kata siapa sering ribut
Dalam pernikahan harus ada saling percaya dan bergotong royong dalam melaksanakan tugas.Ya gak mba?
BalasHapusBetuuul 😁
HapusBenar tuh mba, kita harus menyelami karakter pasangan kita dan utamanya ya harus saling mengerti:)
BalasHapusHarus yaa :)
HapusInfonya bermanfaat:) Sayangnya aku belum menikah mba, nanti kalau udah menikah bisa mampir lagi kesini:) heheheh
BalasHapusMakasih yaa Alvii :)
HapusBenar tuh mba, harus saling berbagi tugas :)
BalasHapusKlo nggak gitu, berat banget :)
HapusSaya juga gitu mba, dulu pas awal-awal menikah juga masih belum punya apa-apa. Tapi sekarang alhamdulilah semuanya lengkap.
BalasHapusAlhamdulillah yaa mba :) langgeng terus
HapusHuaaaa, Ci pernah kena bell pasy? Duuh, teman kantor jg ada yg pernah kena itu. Sedih dengarnya.
BalasHapusSehat2 ya Uci.
Dan kompak slalu dengan Paping yaahh ��
Iyaaaa pernaah..
HapusAmin. Insya Allah, makasih dii doanyaa
Sama ka ucig, klo uda ada debay or anak, weekend tuh berasa indaaaah, cause pawangnya libur kerja ahahaha, sementara mama bisa masak dg tenang tanpa bukak balik liatin bayik yg uda banyak polah
BalasHapusOoo aku baru tau yg bells palsy itu, share lebih dlm dunk kak ucig di blog
Iyaa tos..
HapusInsya Allah. Eh kynya udah pernaah mbul... lupaaa
pokoke kehidupan setelah menikah itu rasanya warna warni dan nano-nano banget yaaa mbak
BalasHapusIyaaa.. hihi
HapusWah, kelihatannya challenging gitu ya kehidupan pasca menikah. Jadi deg-degan masa hihi
BalasHapusBener..tapi seruu Nad
Hapusaaah aku suka artikelnya, love..love
BalasHapusNuhun prim :)"
Hapuskehidupan setelah nikah indah (diawal) hahahhaa, tapi menyelami sifat & karakter tetep berjalan sampai sekarang meski dah 11 tahun nikah XD tapi kalau dibandingkan sama ngga nikah, ya lebih menyenangkan nikah lah dengan segala lika likunya, karena tiap ngerasa sedih or down ada bahu yg bisa dijadikan sandaran #ttssaah :D
BalasHapus